Showing posts with label Motivasi. Show all posts
Showing posts with label Motivasi. Show all posts

Saturday, October 29, 2011

MENJADI LEBIH BIJAK


Berderet kata-kata mutiara tercatat seperti “air beriak tanda tak dalam “, “ tong kosong berbunyi nyaring “, “ bagaikan ilmu padi “ dan lain-lain. Alangkah dalamnya makna dibalik kalimat tersebut. Kesemuanya menyiratkan berbagai pelajaran dalam hal interaksi antar manusia, dan berkaitan erat dengan karakter atau pribadi seseorang menuju pada kualitas pribadi yang disebut BIJAK. 

 Menjadi bijak ini dibutuhkan pemahamam mendalam , ketajaman melihat sesuatu yang tak terlihat, dan punya kejelasan dalam bersikap atau memutuskan. Orang bijak, dengan begitu, bukan orang yang menjual kata-kata manis agar terhindar dari masalah dan kontradiksi namun tidak punya penyikapan yang jelas. Ada  beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjadikan kita lebih Bijak, antara lain :

 Pertama ; Penghayatan atas pengalaman pribadi
Dari pengalaman yang kita miliki, jadi bijak dan tidak bijaknya kita akan tergantung pada sejauh mana kita sanggup menghayati atau mengambil pelajaran dari pengalaman itu. Pengalaman itu bukan sekedar merasakan peristiwa hidup yang menimpa diri kita saja, tetapi apa yang kita lakukan atas peristiwa  hidup yang menimpa kita. tepatlah kalau kemudian dikatakan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik.

Pengalaman yang tepat untuk dihayati adalah barbagai pengalaman yang terkait dengan kegagalan, kerugian, kesalahan atau kekurangan. Kita belajar banyak menjadi orang bijak dari kegagalan ketimbang dari kesuksesan. Kita akhirnya bisa menemukan apa yang bekerja setelah mengetahui apa yang mandul dan mungkin saja orang yang tidak pernah melakukan kesalahan tidak akan pernah menemukan sesuatu.

Sejauh kita sanggup mengambil pelajaran untuk memperbaiki diri dari pengalaman semacam itu, biasanya akan membuat kita lebih bijak dalam melihat masalah dan manusia. Kalau kita sudah belajar melihat kesalahan kita bukan sebatas sebagai kesalahan, biasanya kita pun akan mudah belajar melihat kesalahan orang lain bukan sebatas sebagai kesalahan.

 Kedua ; meningkatkan pengertian (empati )
Yakni kemampuan seseorang untuk share-feeling yang dilandasi kepedulian. Kalau bisa diurai tingkatan awalnya ketika kita baru bisa memahami ungkapan verbal, entah itu perasaan atau pikiran. Lalu tingakatan menengah ketika kita sudah bisa memahami isu kompleks yang ada dibalik suatu percakapan. Mampu mengerti penyebab yang kompleks dari perbuatan, pola kebiasaaan maupun masalah seseorang dimasa lalu. Kemudian tingkatan paling tinggi adalah memahami lalu tergerak untuk memberikan bantuan nyata yang dibutuhkan orang berdasarkan keadaannya. 

Empati ini sangat kita butuhkan dan akan membuat kita bisa cepat memisahkan orang berikut masalahnya, juga mendorong kita untuk lebih melihat bagaimana menyelesaikan masalah ketimbang bagaimana menyerang orang. Terdapat beberapa cara melatih dan meningkatkan empati sbb  : 
  1. cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain ( understanding others ).
  2. memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain ( service orientation )
  3. memberikan masukan-masukan positif atau membangun orang lain ( developing others )
  4. mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari perbedaan ( leveraging diversity ).
  5. memahami aturan main yang tertulis atau yang tidak tertulis dalam hubungan kita dengan orang lain ( political awareness ).
 Ketiga : meningkatkan profesionalitas
Banyak definisi tentang profesionalitas, tapi ada 5 karakteristik utama yang perlu kita miliki dan tampilkan yaitu :
  1. Memiliki pengetahuan dan keahlian khusus berdasarkan profesi
  2. Mendapatkan pengakuan dari masyarakat, komunitas, kelompok, organisasi atau industri terkait dengan profesi kita.
  3. Memiliki standar etika moral yang tinggi, baik itu bersifat universal atau yang bersifat spesial, misalnya kode etik profesi.
  4. Memiliki otonomi dalam mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman, dan punya rasa tanggung jawab untuk menciptakan kemaslahatan bagi diri sendiri dan orang lain.

Tentu kita sadar bahwa untuk menjadi bijak tidak bisa dilakukan secara langsung dan jadi, tetap dibutuhkan proses yang berkelanjutan. Cermatlah dalam menyikapi hidup dan pahami prosesnya ke arah peningkatan kualitas yang ingin kita raih. Mulailah dengan syukur dan akhiri dengan ikhlas….keep happy !!!

Dari berbagai sumber,
Penulis : Ade Mardiah
GM Bumi Sawunggaling Hotel / Humas ISI JAbar


Thursday, September 15, 2011

~Amalan&Kbaikan Tdk Pnah Mberi Kita Waktu, Hanya Kematianlah yg bs mberi kita waktu.. Waktu u/ Mnyesal Selamanya~



Al kisah ada seorang sahabat yang sholeh sedang sakaratulmaut, saat itu anaknya mencoba terus mnuntun bapaknya untuk membaca syahadat. anak tersebut heran melihat bapaknya tdk mau mngucapkan syahadat, bapaknya terus mngucapkan kata2 yg membuat anaknya itu bingung "Kenapa hanya satu, kenapa tidak dua" "kenapa yg lama, kenapa tdk yang baru". dengan rasa yang bcampur aduk antara bingung, sedih dan takut. akhirnya anak tersebut menghadap Rosullah saw dan menceritakan kejadian tersebut. kemudian Rosullah saw melihat keadaan bapak tersebut dan menceritakan apa yang terjadi pd bapak tersebut beberapa puluh jam sebelum dia sakaratul maut, bapak tersebut memiliki 2 buah roti dan datanglah seorang pengemis yg lapar kemudian dia berikanlah satu roti tersebut kpd pengemis yg kelaparan tersebut. kemudian dia pergi kepasar bermaksud untuk membeli mantel. diperjalanan tersebut beliau melihat seorang pengemis yg compang camping dan kedinginan. lalu dia pakai mantel yg baru dan melepas mantelnya yg lama dan diberikanlah mantel itu kepada pengemis tersebut. ketika pd saat sakaratul maut tersebut Allah memberikan kabar bahagia, menjejerkan semua amalan2 yg telah bapak tersebut lakukan selama ini. sebenarnya pd saat itupun Allah telah memberi ganjarannya thadap amalan2 baiknya, pahala yg bkali lipat. tp ketika saat itu bapak tsebut tersebut terus mnyesal dan berkata "Kenapa hanya satu, kenapa tidak dua" "kenapa yg lama, kenapa tdk yang baru".
Lalu... dapatkah kita berkaca pd diri kita masing2, ingat2 amalan apakah yg sdh kita persiapkan untuk kita bawa nantinya?  amal apa yg bs kita banggakan agar kita bs merasa tenang pd saat sakaratulmaut nanti? ada kah seseorang yg bs menjamin bahwa semua amalan ibadah yg kita kerjakan adalah Ikhlas karena Allah? sholat malam kita, sholat dhuha kita, tilawah kita, al-masurat kita. atau bahkan semuanya.. ibadah kita tdk bernilai  sama sekali dimata Allah, dan ternyata amalan yg kita anggap remeh, kecil, bahkan hal tdk penah kita ingat sama sekali  seperti memberi minum kpd kucing yg khausan atau mhidangkan kopi tiap pagi kpd suami tnyata hal kecil itulah amalan yg paling ikhlas dan bnilai tinggi dimata Allah yg dapat mnyelamatkan kita nantinya di akhirat. hal tersebut mengingatkan kita untuk terus melakukan sesuatu ikhlas krn Allah apapun itu, seremeh apapun pekerjaan itu, pastikan bahwa pekerjaan2 yg kita lakukan adalah ibadah, dan terus bayangkan/ tanamkan esok adalah hari terakhir kita. karna sesuatu yang paling jauh dgn kita dan tdk akan kembali adalah waktu. dan sesuatu yg paling dekat dgn kita adalah maut. siapa yg akan menjamin besok pagi, atau bahkan malam ini kita masih dberikan nafas untk merasakn nikmat pagi hari. atau pd saat dperjalanan kita berangkat kerja besok, kita mngalami kecelakaan. saat ini diri kita masing2 lah yg paling tau seberapa banyak bekal yg bs kita bawa jika besok adalah hari terakhir kita u/ bs memanen amal kbaikan di dunia ini, apakah kita tmasuk kdalam org2 yg akan mnyesal???
bukan saya mngajak org2 untk tidak mperbanyak ibadah. namun bs kita jujur berapa banyak waktu kah yg bs dikata habiskan untk beribadah??? jgn merasa bangga dan aman ketika kita mjd ahli ibadah. bahkan seseorg yg terus beribadah tanpa henti slama 100thn hanya bs membayar nikmat satu mata yg Allah beri kpd kita.  bisa kah skarang kita mcoba ingat dan mnyebutkn amal yg kita lakukan???  berapa waktu kini kah yg telah kita lalui dan habiskan. dengan umur sebanyak ini apa yg telah kita lakukan. berbeda pd saat dulu kehidupan imam-imam, para org sholeh telah hafiz dan hafal ribuan hadist ketika menginjak umur belasan tahun. mungkin untuk umur kita yg sudah tua sdh telat tdk mampu lg/ sulit untk  menghafal, walaupun bgt ttp tdk ada kata terlambat u/ kita seblm nyawa mregang. minimal kita beramal semampu yg kita dapat, terus memperbaiki diri dan merancang khidupan anak2 kita dan diri kita sendiri u/ mjd contoh bg mreka, karna merekalah amal yg akan terus mengalir ktika kita sdah dpembaringan. jdkan dan bentuk mereka agar tdk sperti kita yg terlambat. berusaha agar mereka menjadi seseorg yg jauh.. jauh  lbh baik dr kita yg skarang. tdk ada kata terlambat, tdk ada kata masih lama, krn maut tdk akan mnunggu kita sampai siap. smua bs kita mulai dr sekarang..
Bahwa kualitas hidup seorg manusia itu ada pd bagaimana dia menilai makna hidup dan menjalani waktunya. bagaimana org tsebut akan merasa sgt bersalah ktika waktunya berlalu bgitu saja tanpa ada sesuatu nilai apapun yg kita lakukan dgn sungguh2 dan niat krn Allah. meski cuma menjamu tamunya. Insyallah itu ibadah. bersungguh sungguhlah kmu dalam melakukan segala sesuatunya dengan penuh semangat hingga tubuhmu tdk mampu menampung semangat yg terus membara tersebt itu. bahwa kita tdk seharusnya ber istirahat dr kegiatan ibadah dan da'wah. istirahat seorang aktivis adalah istirahat yg sesungguhnya.. ketika kita hanya bs memanen amal yg telah kita tanam di dunia ini.
* smoga bmanfaat dan memotivasi u/ org2  yg aku kasihi, nasihat ini sy dedikasikn untk diri ini yg sdang futur.  Ya Allah bantu Aku melangkah untuk terus bangun dan bangkit dan mengalahkan entah penyakit apa yg sedang mnyerangku pd saat ini


Ditulis oleh : Sri Rahayu (Mahasiswi Universitas Sangga Buana YPYK Bandung)





Friday, February 25, 2011

Dibalik Kata Sukses



Awal ku merasa bahwa aku merasa menjadi sukses walau dengan perjalanan yang panjang,perlu tahapan yang penuh dengan rintangan. Sukses bagiku,saat aku bias memilih suatu pilihan yang sangat sulit untuk aku tinggalkan salah satunya, tapi aku yakin aku bisa tuk dapat kan walau harus melepas dan tertunda tuk dapatkannya, Antara kuliah dan bekerja ,dan akhirnya aku tetap harus memilih. Aku ingin sukses tanpa harus melibatkan orang banyak di dalamnya.Sukses tuk menjadi pribadi yang baik, menjadi yang mandiri tanpa tergantung pada orang tua. Aku yakin bias buktikan itu, khusus pada Ibuku tercinta( Mah,teteh bias dapat kanapa yang mamah inginkan, yang bias mamah bangkan tanpa mamah harus lakukan yang sulit untuk teteh, teteh bias berjuang tuk mamah, LOVE YOU mamah ).
Sukses, kata yang sangat sulit untuk dikatakan.Tapi sukses bagi ku ketika aku bias membuat orang yang aku saying bangga dengan apa yang telah aku dapatkan. Walau bukan harta yang melimpah, tapi kebahagiaan yang bias membuat orang juga merasakannya.Apapun itu bentuknya, ketika aku bias membuat orang bahagia dan orang bangga, tulah SUKSES bagiku.Sukses, bukan mampu untuk mewujudkan apa yang aku mau tapi apa yang keluarga kuinginkan dariku.
Nasehat mamah :
·         Walau bias mendapatkan apa yang diinginkan tetap jaga hati agar tidak tinggihati
·         Walau bias mendapatkan apa yang diinginkan tetaplah menjadi diri sendiri
·         Walau bias mendapatkan apa yang diinginkan tetaplah menjadi anak mamah yang selalu terlihat manis
·         Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, walau hidup  di tepi jalan dan walau terkadang dilempari orang  denganbatu, tetapi balaslah dengan buah yang kamupunya
Aku telah menjadi sukses karna aku bias membuat mamah menangis karna bangga . Bisa membuat mamah tetap saying dan masih mau mendampingi anaknya. Sukses tak akan pernah berakhir selama aku bias berjuang. Motivasi terbesar adalah ketulusan seorang ibu yang membuat anaknya menjadi sukses, yang bisamembuat anaknya menjadi apa yang diinginkannya.

Ucapan untuk motivatorku( Mamahku Tersayang) :
·         Ayu akan tetap menjadi orang yang sukses untuk mamah dan keluarga
·         Ayu akan terus berusaha untuk menjadi orang yang sukses

True Story by : Sri Rahayu ( Ayu )

 
Copyrigth by Komunitas Android UIN SGD Bandung | Bloggerized by gie_3rd - IF.CUNGUR 2009 | Pasukan Berani Malu, West,Java